Pemikiran saya dianggap aneh oleh beberapa orang, tetapi begitu juga saya melihat pemikiran banyak orang yang menganggap sekolah adalah tempat menimba ilmu dimana murid harus datang, duduk, diam dan berseragam. Homeschooling juga salah satu sekolah dimana murid mendapat kebebasan bermain dan belajar. Meski dianggap aneh dan tidak biasa saya memutuskan untuk mengambil resiko dan bertanggung jawab penuh pada pendidikan anak saya.
Pilihan saya tentu dengan banyak pertimbangan;
Kesadaran ini yang belum hinggap pada beberapa orang teman, keluarga dan para orangtua umumnya. Mereka lebih memilih menentang pilihan saya ini, mereka menganggap ini pilihan yang salah karena home schooling hanya diperuntukkan bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan hiperaktif, mereka juga khawatir anak saya tidak dapat bersosialisasi nantinya.
Meskipun saat ini saya menjadi orang tua yang aneh dimata teman, kerabat dan sahabat. Aneh adalah pilihan yang tidak biasa bagi banyak orang tetapi saya bertindak untuk tidak menyeragamkan keinginan saya dengan yang lain. Itu adalah pilihan terbijak bagi saya dan seluruh keluarga yang mendukung.
By Farah N.Wisesa
Pilihan saya tentu dengan banyak pertimbangan;
- Sekolah membebani siswa dengan buku pelajaran yang terlalu banyak dengan alasan sesuai strandar kurikulum, sementara tidak semua buku bermanfaat bagi siswa.
- Sekolah terlalu memaksakan siswa dengan mata pelajaran tambahan dengan alasan mendongkrak nilai yang rendah, padahal nilai yang rendah disebabkan kurang minatnya siswa pada pelajaran tersebut.
- Sekolah lembaga bisnis yang memperhitungkan laba-rugi ketimbang masa depan siswa. (kita mungkin sering mengalami ketika terlambat membayar school fee, pihak sekolah tidak segan memberi peringatan dengan keras dengan alasan administrasi harus dipatuhi demi kelancaran proses belajar mengajar,dan berbagai alasan lain).
- Bakat dan minat siswa terhadap bidang seni kurang mendapat prioritas utama, terbukti dengan minimnya jam pelajaran untuk seni.
Kesadaran ini yang belum hinggap pada beberapa orang teman, keluarga dan para orangtua umumnya. Mereka lebih memilih menentang pilihan saya ini, mereka menganggap ini pilihan yang salah karena home schooling hanya diperuntukkan bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan hiperaktif, mereka juga khawatir anak saya tidak dapat bersosialisasi nantinya.
Meskipun saat ini saya menjadi orang tua yang aneh dimata teman, kerabat dan sahabat. Aneh adalah pilihan yang tidak biasa bagi banyak orang tetapi saya bertindak untuk tidak menyeragamkan keinginan saya dengan yang lain. Itu adalah pilihan terbijak bagi saya dan seluruh keluarga yang mendukung.
By Farah N.Wisesa
No comments:
Post a Comment